SOU International Learning Indonesia Hadir di Bandung, “Pintu Gerbang” Anak Muda Kerja ke Jepang

Bandung, 1 Oktober 2025 – PT SOU International Learning Indonesia kembali meresmikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) SOU International Learning Indonesia yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat pada Rabu, (1/10/2025). Dengan SOU Holdings berinvestasi untuk mendirikan perusahaan, dengan IRIJ memberikan dukungan untuk pendiriannya, lembaga ini merupakan pusat pelatihan kerja kedua yang sebelumnya telah didirikan di Depok, Jawa Barat pada akhir Agustus lalu.

6/8/20243 min baca

Bandung, 1 Oktober 2025 – PT SOU International Learning Indonesia kembali meresmikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) SOU International Learning Indonesia yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat pada Rabu, (1/10/2025). Dengan SOU Holdings berinvestasi untuk mendirikan perusahaan, dengan IRIJ memberikan dukungan untuk pendiriannya, lembaga ini merupakan pusat pelatihan kerja kedua yang sebelumnya telah didirikan di Depok, Jawa Barat pada akhir Agustus lalu.

LPK ini didirikan untuk melatih para calon tenaga kerja terampil bidang perawatan lansia atau kaigo(介護). Peresmian sekolah ini dihadiri langsung oleh Direktur SOU Holding Inc, yakni Shin Matsumaru, Manajer Departemen Perencanaan Bisnis Luar Negeri, Koji Komine, Direktur Utama, Tokimasa Sakai, dan Direktur Utama PT SOU International Learning Indonesia, Albertus Prasetyo Nugroho.

Matsumaru menyampaikan kerja sama SOU Holdings Inc menyampaikan terima kasih kepada IRIJ dan pihak-pihak lainnya yang terlibat mendukung kerja sama ini. SOU International Learning Indonesia ini menjadi tempat pelatihan yang memberi peluang untuk bekerja di Jepang. Di Jepang, SOU Holdings Inc memiliki jaringan bisnis seperti layanan penitipan anak (hoikuen (保育園/child care), pemakaman, perjalanan dan akomodasi serta bisnis penyelenggaraan acara atu event organizer. Sehingga, nantinya para siswa yang memenuhi kualifikasi akan bekerja di SOU Holdings Inc.

Matsumaru menjelaskan Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN yang memiliki jumlah populasi terbesar keempat di dunia. Kemudian, usia rata-rata penduduknya sekitar 30 tahun sehingga negara ini memiliki potensi perkembangan ekonomi signifikan kedepannya.

Sementara itu, Jepang saat ini mengalami penurunan populasi sehingga mengakibatkan kurangnya jumlah tingkat tenaga kerja asal Jepang. Dengan demikian, merekrut tenaga kerja asing termasuk Indonesia merupakan salah satu solusi mengatasi permasalahan kurangnya tingkat tenaga kerja di Jepang. Namun, untuk bekerja di Jepang memerlukan kemampuan bahasa Jepang karena mayoritas masyarakat Jepang tidak dapat berbicara bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.

”SOU Bandung yang baru dibuka di Indonesia, serta SOU Depok yang dibuka dua bulan lalu, didirikan dengan tujuan menjadi jembatan baru yang menghubungkan Jepang dan Indonesia,” ungkap Matsumaru.

Dia menjelaskan alasan mendirikan sekolah ini adalah untuk memecahkan masalah sosial kekurangan tenaga kerja di Jepang, dan untuk membangun hubungan yang lebih baik antara Indonesia dan Jepang, yang mengarah pada pembangunan kedua negara.

Sehingga, Dia menambahkan peresmian sekolah di Depok dan Bandung ini merupakan bagian sejarah penting karena merupakan awal investasi di Indonesia bagi perusahaan yang sudah 110 tahun berdiri ini. Saat ini, SOU yang kantor pusatnya berada di Jepang ini sudah punya 26 anak perusahaan yang terdiri dari 4.500 orang karyawan.

SOU Holdings Inc juga memiliki perusahaan di California dan Hawaii, Amerika Serikat. Di setiap perusahaan grup SOU ini menerapkan filosofi bisnis yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan untuk diterapkan seluruh karyawan perusahaan termasuk SOU International Learning Indonesia ini.

”Kami akan melakukan yang terbaik untuk berkontribusi mewujudkan impian dan harapan setiap siswa, impian para staf yang bekerja di sini, dan kebahagiaan semua orang yang terlibat di SOU International Learning Indonesia,” pungkas Matsumaru.

Sebagai informasi, persyaratan para siswa untuk bergabung dengan SOU International Learning Indonesia ini antara lain minimal lulusan SMA/SMK, berumur 18-29 tahun, tidak bertato dan buta warna. Nantinya, para siswa akan belajar secara intensif mengenai bahasa dan budaya kerja Jepang serta kemampuan teknis bidang Kaigo dalam kurun waktu 5 bulan. Setelah menempuh pendidikan tersebut, para siswa akan diberangkatkan dengan dukungan SOU Holdings Inc. Perusahaan ini sendiri memiliki fasilitas perawatan lansia di beberapa daerah Jepang seperti Prefektur Shiga, Tokyo Metropolis, Prefektur Osaka, Prefektur Chiba, Prefektur Kanagawa, Prefektur Shizuoka, dan Prefektur Miyazaki.

Kurikulum Pendidikan 100 Hari

Sementara itu, Direktur Utama PT SOU International Learning Indonesia, Albertus Prasetyo Nugroho berterima kasih atas kepercayaan SOU Holdings Inc untuk berinvestasi dan mendirikan SOU International Learning Indonesia ini. Pria yang akrab disapa Arbi ini mengatakan pendirian sekolah ini sejalan dengan program “Astacita” Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan peningkatan lapangan kerja berkualitas.

Arbee menjelaskan tren jumlah tenaga kerja asing di Jepang mengalami tren peningkatan. Berdasarkan data Bloomberg (2022) jumlah tenaga kerja asing di Jepang mencapai 2 juta lebih orang. Namun, jumlah warga negara Indonesia yang bekerja di Jepang masih berada di bawah Vietnam, China, Filipina, Nepal per 2023. Padahal, tingkat usia kerja Indonesia terbilang tinggi sehingga pendirian SOU International Learning Indonesia ini dapat membantu para generasi muda Indonesia bekerja di Jepang.

“Kami sangat berharap pendirian SOU International Learning Indonesia di Depok dan Bandung ini dapat berkontribusi besar memberi peluang kerja warga Indonesia ke Jepang khususnya di bidang Kaigo,” ucap Arbee.

Selain, SOU International Learning Indonesia, IRIJ sendiri telah menginisiasi pendirian beberapa LPK di Bandung dan Bogor sejak 2021. Berbagai LPK yang didirikan IRIJ memiliki kurikulum pendidikan tersendiri sehingga memudahkan siswa menguasai bahasa Jepang dalam waktu lima bulan atau 100 hari. Kurikulum ini bernama “Arbee Method” ini dirancang agar siswa yang masih pemula bisa cepat mencapai level N4, memahami budaya Jepang, serta menguasai bahasa dengan cara menyeluruh atau comprehensive education yang mencakup kegiatan di luar kelas.

Dia menjelaskan metode belajar ini terinspirasi dari pengalamannya belajar di Universitas Tokyo, Jepang yang diperoleh dari beasiswa.

“Arbee Method adalah metode belajar bahasa Jepang terpadu yang menggabungkan pembelajaran kelas, aktivitas fisik, dan bimbingan kehidupan sehari-hari, untuk mencetak siswa yang fasih bahasa Jepang sekaligus siap hidup di Jepang,” pungkasnya.